Faktor-Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Pembahasan kali ini menjelaskan ihwal faktor-faktor pendorong perubahan sosial, sebagai pemanis pembahasan sebelumnya ihwal pengertian perubahan sosial budaya dan bentuk-bentuk perubahan sosial dan contohnya.

5 Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya

Terjadinya perubahan sosial budaya tidak lepas dari faktor-faktor pendorong. Faktor-faktor pendorong jalannya perubahan sosial budaya sebagai berikut.

a. Kontak dengan Budaya Lain

Awal proses perubahan sosial ialah adanya kontak dari seseorang atau kelompok kepada orang atau kelompok lain. Melalui kontak sosial terjadilah proses penyampaian gosip ihwal gagasan, ide, keyakinan, dan hasil-hasil budaya yang berupa fisik.

Dua kebudayaan yang saling bertemu akan saling mensugesti yang karenanya membawa perubahan. Dengan demikian, bekerjasama dengan budaya lain sanggup mendorong munculnya perubahan sosial budaya.

Hubungan atau kontak dengan kebudayaan lain sanggup dilakukan secara difusi, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi.

b. Sistem Pendidikan Formal yang Maju

Pembahasan kali ini menjelaskan ihwal faktor Faktor-Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Kemajuan Pendidikan
Pendidikan formal adalah pendidikan yang ditempuh melalui jenjang-jenjang pendidikan di sekolah. Pendidikan formal mengajarkan majemuk kemampuan, menyerupai menguasai ilmu-ilmu pengetahuan, kerajinan tangan, hidup mandiri, olahraga, dan kesenian.

Dengan mengikuti pendidikan di sekolah, seorang individu mempelajari suatu nilai-nilai tertentu yang sanggup membuka pikirannya dalam mendapatkan hal-hal baru.

Selain itu, pendidikan sekolah mengajarkan insan untuk sanggup berpikir secara ilmiah dan objektif. Dengan pengetahuan itu, seorang individu sanggup menilai apakah kebudayaan masyarakatnya bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak.

Berbekal pengetahuan itulah seseorang melaksanakan perubahan. Oleh sebab itu, perubahan sering terjadi di kalangan masyarakat yang berpendidikan tinggi.

c. Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain

Adanya sikap menghargai hasil karya mendorong seorang individu memunculkan penemuan-penemuan gres dalam masyarakat. Wujud perilaku menghargai hasil karya seseorang sanggup berupa derma Nobel atau penghargaan.

Selain itu, adanya cita-cita untuk maju dalam diri seseorang memicu munculnya perubahan-perubahan sosial budaya. Perubahan sosial budaya terjadi sebab ada rasa tidak puas terhadap situasi dan kondisi ketika itu.

Oleh sebab itu, cita-cita untuk mengadakan suatu kemajuan mendorong seseorang melaksanakan perubahan terhadap situasi dan kondisi yang ada.

d. Sistem Terbuka dalam Lapisan-Lapisan Masyarakat

Adanya open stratification dalam masyarakat memungkinkan terjadinya gerak sosial vertikal. Situasi kondisi ini memberi kesempatan seseorang untuk menempati strata yang lebih tinggi.

Melalui kerja keras dan melaksanakan perubahan-perubahan seorang individu mencapai kemajuan diri guna meningkatkan strata.

Oleh sebab itu, semakin terbuka sistem lapisan masyarakat semakin besar peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan yang tentunya menuju ke arah yang lebih baik.

e. Ketidakpuasan terhadap Bidang-Bidang Kehidupan Tertentu

Adanya perubahan dilatarbelakangi oleh rasa ketidakpuasan terhadap situasi dan kondisi ketika itu.

Apabila perasaan itu terjadi dalam waktu yang usang akan menimbulkan tekanan-tekanan yang disertai dengan kekecewaan sampai pada suatu waktu memunculkan revolusi dalam badan masyarakat tersebut.

Hal ini sanggup dilihat dari perubahanperubahan yang terjadi di Indonesia. Perubahan-perubahan timbul sebab adanya ketidakpuasan terhadap cara kerja pemerintah.


Sumber https://www.berpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi:
close