Pembahasan kali ini ialah perihal latar belakang perang dunia 2 yang nantinya akan dilengkapi dengan pembahasan perihal akhir perang dunia 2, sejarah perang dunia 2, kronologi perang dunia 2, dan hal-hal yang terkait dengan perang dunia kedua.
Kondisi negara-negara di Eropa yang sebagian besar tergolong negara maju dikala ini, berbeda ketika Perang Dunia I terjadi. Saat itu Perang Dunia I membawa akhir yang luar biasa bagi negara-negara di Eropa.
Secara teritorial wilayah Eropa mengalami perubahan. Demikian juga dengan munculnya paham-paham politik yang baru.
Di bidang ekonomi Perang Dunia I telah menjadikan egoisme ekonomi yang luar biasa sehingga terjadi krisis ekonomi berkali-kali yang puncaknya dikenal dengan malaise pada tahun 1929–1930.
Keganasan Perang Dunia I dengan segala akhir buruknya ternyata tidak berhenti hingga di situ. Peristiwa tersebut berulang lagi dengan Perang Dunia II.
Bagaimanakah kondisi Perang Dunia II ini? Ternyata, sama dengan Perang Dunia I, hanya menciptakan rakyat menjadi sengsara.
Dengan semboyan Furs Vaterland (Untuk Tanah Air), Hitler membangun Jerman yang porak-poranda dan terbelit utang akhir Perang Dunia I berdasar paham Nazi atau National Sozialistische.
Hitler membangun angkatan perang yang tangguh dan melaksanakan imperialisme di Austria. Cekoslovakia hingga Danzig.
Italia di bawah Benito Mussolini (1922–1944) membangun fasisme (fasisme berasal dari kata fascio, yaitu ikatan panah dengan kapak di dalamnya yang merupakan lambang dari kekuasaan pemerintah Roma zaman kuno).
Paham ini mengutamakan negara di atas segala-galanya. Sejak berhasil menguasai Roma pada tahun 1922, Mussolini memerintah dengan diktator.
Mussolini berhasil menduduki Etiopia (1935–1936), keluar dari keanggotaan Liga Bangsa-Bangsa (1937), membantu nasionalis (Franco) di dalam perang saudara di Spanyol (1936–1939), dan membentuk Poros Roma–Berlin (1937).
Alasan pembentukan poros ini selain adanya kesamaan asas fasisme dengan nasional sosialisme, juga sebab sama-sama membenci komunisme Rusia.
Spanyol yang dalam Perang Dunia I netral sekarang justru terlibat perang saudara. Perang saudara meletus pada tanggal 17 Juli 1936 sehabis Jenderal Fransisco Franco memberontak.
Pengikut Franco disebut kaum Nasionalis didukung Jerman dan Italia. Pada tahun 1939 pasukan Franco menang dan memerintah secara fasis.
Hampir semua negara di Eropa mengalami perubahan, tetapi perubahan itu justru menuju ke arah ketegangan dunia.
Masing-masing negara membangun aliansi atau komplotan untuk memperkuat diri. Dunia pun sedang dihadapkan pada Perang Dunia II. Sumber https://www.berpendidikan.com
Kondisi negara-negara di Eropa yang sebagian besar tergolong negara maju dikala ini, berbeda ketika Perang Dunia I terjadi. Saat itu Perang Dunia I membawa akhir yang luar biasa bagi negara-negara di Eropa.
Secara teritorial wilayah Eropa mengalami perubahan. Demikian juga dengan munculnya paham-paham politik yang baru.
Di bidang ekonomi Perang Dunia I telah menjadikan egoisme ekonomi yang luar biasa sehingga terjadi krisis ekonomi berkali-kali yang puncaknya dikenal dengan malaise pada tahun 1929–1930.
Keganasan Perang Dunia I dengan segala akhir buruknya ternyata tidak berhenti hingga di situ. Peristiwa tersebut berulang lagi dengan Perang Dunia II.
Bagaimanakah kondisi Perang Dunia II ini? Ternyata, sama dengan Perang Dunia I, hanya menciptakan rakyat menjadi sengsara.
Latar Belakang dan Kronologi Perang Dunia II
Sebelum membahas berkecamuknya Perang Dunia II, ada baiknya kita deskripsikan kondisi negara-negara di Eropa. Jerman di bawah Adolf Hitler (1933–1945) menjadi kekuatan yang menakutkan.Dengan semboyan Furs Vaterland (Untuk Tanah Air), Hitler membangun Jerman yang porak-poranda dan terbelit utang akhir Perang Dunia I berdasar paham Nazi atau National Sozialistische.
Hitler membangun angkatan perang yang tangguh dan melaksanakan imperialisme di Austria. Cekoslovakia hingga Danzig.
Mussolini |
Italia di bawah Benito Mussolini (1922–1944) membangun fasisme (fasisme berasal dari kata fascio, yaitu ikatan panah dengan kapak di dalamnya yang merupakan lambang dari kekuasaan pemerintah Roma zaman kuno).
Paham ini mengutamakan negara di atas segala-galanya. Sejak berhasil menguasai Roma pada tahun 1922, Mussolini memerintah dengan diktator.
Mussolini berhasil menduduki Etiopia (1935–1936), keluar dari keanggotaan Liga Bangsa-Bangsa (1937), membantu nasionalis (Franco) di dalam perang saudara di Spanyol (1936–1939), dan membentuk Poros Roma–Berlin (1937).
Alasan pembentukan poros ini selain adanya kesamaan asas fasisme dengan nasional sosialisme, juga sebab sama-sama membenci komunisme Rusia.
Spanyol yang dalam Perang Dunia I netral sekarang justru terlibat perang saudara. Perang saudara meletus pada tanggal 17 Juli 1936 sehabis Jenderal Fransisco Franco memberontak.
Pengikut Franco disebut kaum Nasionalis didukung Jerman dan Italia. Pada tahun 1939 pasukan Franco menang dan memerintah secara fasis.
Hampir semua negara di Eropa mengalami perubahan, tetapi perubahan itu justru menuju ke arah ketegangan dunia.
Masing-masing negara membangun aliansi atau komplotan untuk memperkuat diri. Dunia pun sedang dihadapkan pada Perang Dunia II. Sumber https://www.berpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi: