Cultural Lag merupakan salah satu bencana dari disintegrasi, yang mana disintegrasi ini yaitu salah satu reaksi masyarakat terhadap bentuk perubahan sosial. Proses disintegrasi sebagai akhir perubahan sosial dapat terjadi dalam bencana sepeti cultural lag.
Teori ini dikemukakan oleh William F. Ogburn. Dalam teori ini, disebutkan bahwa pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya secara keseluruhan, ada kepingan yang tumbuh dengan lambat.
Perbedaan antara taraf kemajuan dari banyak sekali bagian dalam kebudayaan dari suatu masyarakat ini dinamakan cultural lag (ketinggalan kebudayaan).
Ketinggalan yang mencolok terlihat pada penguasaan teknologi ibarat komputer. Komputer merupakan hasil dari perkembangan teknologi di negara-negara yang telah mempunyai kebudayaan yang maju.
Penggunaan alat tersebut harus pula disertai dengan ketersediaan peralatan-peralatan khusus untuk memperbaiki apabila rusak, adanya pedoman listrik yang mempunyai tegangan tertentu yang konstan, dan lain-lain.
Jika hal-hal tersebut belum tersedia, terjadilah cultural lag lantaran kurangnya persiapan dalam menyambut teknologi baru.
Hal ini bisa juga berarti bahwa pihak pengambil kebijakan dalam masyarakat perlu meningkatkan kontak pribadi dengan budaya material dari masyarakat lain.
Tidak gampang mengatasi dilema cultural lag. Paling tidak, alam pikiran insan harus mengalami perubahan terlebih dahulu, yaitu dari alam pikiran tradisional ke alam pikiran modern.
Alam pikiran modern ditandai oleh beberapa hal, contohnya sifatnya yang terbuka terhadap pengalaman baru, terbuka terhadap perubahan dan pembaruan, kemampuan untuk berpikir luas dan pendidikan yang mencukupi. Semakin terdidik seseorang itu, akan semakin terbuka pula daya pikirnya.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Pengertian Cultural Lag
Salah satu teori populer dalam sosiologi mengenai perubahan dalam masyarakat yaitu dikenalkannya istilah cultural lag.Teori ini dikemukakan oleh William F. Ogburn. Dalam teori ini, disebutkan bahwa pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya secara keseluruhan, ada kepingan yang tumbuh dengan lambat.
Perbedaan antara taraf kemajuan dari banyak sekali bagian dalam kebudayaan dari suatu masyarakat ini dinamakan cultural lag (ketinggalan kebudayaan).
Contoh Cultural Lag
Cultural Lag |
Penggunaan alat tersebut harus pula disertai dengan ketersediaan peralatan-peralatan khusus untuk memperbaiki apabila rusak, adanya pedoman listrik yang mempunyai tegangan tertentu yang konstan, dan lain-lain.
Jika hal-hal tersebut belum tersedia, terjadilah cultural lag lantaran kurangnya persiapan dalam menyambut teknologi baru.
Faktor-faktor Penyebab Cultural Lag
Dari deskripsi di atas sanggup diketahui bahwa secara umum terjadinya cultural lag disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini.- Pertama, kurangnya kemampuan daya pikir dalam sektor yang harus beradaptasi dengan perkembangan sosial.
- Kedua, adanya hambatan-hambatan terhadap perkembangan pada umumnya.
- Ketiga, heterogenitas masyarakat. Dalam hal ini berarti ada beberapa golongan masyarakat yang memang sudah siap mental mendapatkan perubahan dari masyarakat luar dan sebaliknya ada sebagian masyarakat yang belum siap mendapatkan perubahan tersebut.
- Keempat, kurangnya kontak dengan budaya material masyarakat lain.
Hal ini bisa juga berarti bahwa pihak pengambil kebijakan dalam masyarakat perlu meningkatkan kontak pribadi dengan budaya material dari masyarakat lain.
Tidak gampang mengatasi dilema cultural lag. Paling tidak, alam pikiran insan harus mengalami perubahan terlebih dahulu, yaitu dari alam pikiran tradisional ke alam pikiran modern.
Alam pikiran modern ditandai oleh beberapa hal, contohnya sifatnya yang terbuka terhadap pengalaman baru, terbuka terhadap perubahan dan pembaruan, kemampuan untuk berpikir luas dan pendidikan yang mencukupi. Semakin terdidik seseorang itu, akan semakin terbuka pula daya pikirnya.
Buat lebih berguna, kongsi: