4 Jenis-Jenis Kalimat Dan Tumpuan Menurut Fungsinya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat didefinisikan sebagai unit bahasa yang bangun sendiri relatif relatif, mempunyai pola intonasi akhir, dan bahwasanya dan faktual terdiri dari klausa dalam bahasa Indonesia. Kalimat itu sendiri mempunyai karakteristik kalimat dalam bahasa Indonesia, unsur kalimat dalam bahasa Indonesia, serta pola kalimat dasar dan pola yang sudah dijelaskan sebelumnya. Selain ketiganya, kalimat itu juga mempunyai beberapa tipe menurut fungsi yang terkandung di dalamnya.

Jenis-jenis kalimat menurut fungsinya ialah sebagai berikut.

1. Kalimat Perintah
Adalah kalimat yang berisi perintah atau bujukan kepada seseorang biar seseorang tersebut mau melaksanakan perintah atau bujukan tersebut. Kalimat ini biasa disebut juga dengan kalimat imperatif. Adapun ciri-ciri dari kalimat ini adalah:
  • Menggunakan kata seruan menyerupai ayo, jangan, dan sejenisnya.
  • Menggunakan partikel -lah atau -kan.
  • Diakhiri dengan pola penggunaan tanda seru (!).
  • Mempunyai pola intonasi yang tinggi dikala diucapkan.


Selain ciri, kalimat perintah juga mempunyai beberapa jenis, di mana jenis-jenis kalimat perintah tersebut antara lain:

  • Kalimat perintah biasa: merupakan kalimat yang berisi perintah secara eksklusif dan biasa dipakai pada percakapan sehari-hari. Contoh: tutup pintu itu sekarang!
  • Kalimat perintah ajakan: merupakan kalimat yang berisi permintaan untuk melaksanakan sesuatu. Misalnya: Ayo, kita jaga kebersihan lingkungan kita!
  • Kalimat perintah larangan (kalimat imperatif larangan): merupakan kalimat yang berisi larangan untuk melaksanakan suatu hal. Misal: jangan buang sampah sembarangan!
  • Kalimat perintah permintaan (contoh kalimat imperatif permintaan dan harapan): merupakan kalimat yang berisi permintaan atau keinginan yang ditujukan kepada seseorang. Misalnya: saya mohon, tetaplah kau tinggal di sini!
  • Kalimat perintah sindirian: merupakan kalimat yang berisi perintah dalam bentuk sindiran. Misalnya: aduh, kering sekali tenggorokanku! (bermaksud untuk meminta minuman)
  • Kalimat perintah mempersilakan (contoh kalimat imperatif pembiaran): ialah kalimat perintah yang berisi izin atau pembiaran atas sebuah tindakan. Contohnya: mari Pak, silakan masuk!
  • Kalimat perintah saran: ialah kalimat perintah yang berfungsi untuk memerintah seseorang dalam bentuk sebuah saran. Contoh: sebaiknya kau jauhi saja temanmu itu!
  • Kalimat perintah informasi: merupakan kalimat perintah yang disampaikan dalam bentuk informasi. Contoh: Ibu menyuruhmu untuk tidak bermain dikala waktu magrib tiba.



2. Kalimat Tanya atau Kalimat Pertanyaan
Merupakan jenis kalimat yang bertujuan untuk menanyakan suatu hal kepada pihak yang ditanya, di mana pihak yang ditanya mesti menjawab pertanyaan tersebut. Kalimat ini juga sanggup disebut sebagai kalimat interogatif. Kalimat ini mempunyai sejumlah ciri, yaitu:

  • Adanya fungsi kata tanya di dalam kalimat.
  • Bertujuan untuk menanyakan suatu hal.
  • Jika tidak memakai kata tanya, biasanya dipakai partikel -kah di salah satu kata yang ada di dalam kalimat tanya. (biasanya kata yang diberi partikel -kah ialah kata pertama dari kalimat tanya.
  • DIakhiri dengan pola penggunaan tanda tanya (?).
  • Pola intonasinya kadang naik kadang turun.

Adapun pola kalimat tanya atau kalimat pertanyaan ialah sebagai berikut:

  • Apakah kau sudah sarapan pagi tadi?
  • Mengapa mukamu cemberut terus?



3. Kalimat Seruan
Merupakan kalimat yang berfungsi untuk menyatakan kekaguman, kebahagiaan, larangan, kebingungan, ajakan, kemarahan, dan kesedihan. Sekilas, kalimat seruan menyerupai dengan kalimat perintah. Padahal, keduanya mempunyai perbedaan mendasar, terutama soal fungsinya. Kalimat seruan berfungsi untuk menyatakan apa yang dirasakan seseorang, sedangkan kalimat perintah dipakai untuk memerintah orang lain.

Adapun beberapa pola kalimat seruan ialah sebagai berikut:

  • Wow, pemandangan pantai ini sungguh indah! (menyatakan kekaguman)
  • Hore, hasilnya saya jadi juara! (menyatakan kebahagiaan)
  • Awas, di sepanjang jalan itu banyak lubangnya! (menyatakan larangan)
  • Astaga, saya kebingungan begini! (menyatakan kebingungan)
  • Ayo, kita bergegas kini juga! (menyatakan ajakan)
  • Awas kau, akan kutunggu pembalasanku! (menyatakan kemarahan)
  • Duh, betapa malangnya nasibku ini! (menyatakan kesedihan)



4. Kalimat Pernyataan
Merupakan kalimat yang berfungsi untuk menyatakan suatu hal–biasanya berupa informasi atau fakta–yang disampaikan ke khalayak luas tanpa berharap respon atau jawaban dari pihak khalayak. Kalimat ini juga biasa disebut sebagai kalimat deklaratif. Adapun ciri khas dari paragraf ini ialah sebagai berikut:

  • Diakhiri dengan penggunaan tanda titik (.).
  • Mempunyai pola intonasi final yang datar dan netral, dalam artian tidak dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangkan dikala kalimat pernyataan diucapkan.
  • Bertujuan untuk menunjukkan informasi atau fakta kepada khalayak.
  • Tidak mengharapkan jawaban dari khalayak yang mendapatkan kalimat pernyataan.

Agar lebih paham menyerupai apa kalimat pernyataan, berikut disajikan beberapa pola kalimat pernyataan dalam bahasa Indonesia:

  • Kemarin, kami sempat berpapasan di pinggir jalan.
  • Acara wisuda di kampus itu berjalan dengan lancar.


Demikianlah pembahasan mengenai jenis-jenis kalimat menurut fungsinya. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.

Sumber https://www.isplbwiki.net
Buat lebih berguna, kongsi:
close