Pengertian Dan 5 Pola Puisi Terzina Dalam Bahasa Indonesia

Pengertian Dan 5 Contoh Puisi Terzina dalam Bahasa Indonesia. Berdasarkan bentuknya, puisi gres terdiri dari beberapa macam. Bentuk yang sempurna ialah jumlah garis di setiap bait. Salah satu bentuk puisi gres menurut bentuknya ialah terzina. Puisi ini ialah puisi gres yang masing-masing umpan terdiri dari tiga baris. Untuk mengetahui menyerupai apa puisi ini, berikut beberapa referensi puisi terzina dalam bahasa Indonesia!



Contoh 1:

Hanya*
Karya: Sapardi Djoko Damono

hanya bunyi burung yang kaudengar
dan tak pernah kau lihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana

hanya desir yangin yang kaurasa
dan tak pernah kaulihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu

hanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kaulihat siapa aku
tapi yakin saya ada dalam dirimu

*Sumber: ibid, hlm 124.

Contoh 2:

Masih Pagi*
Karya: Sapardi Djoko Damono

Masih pagi begini kau mau ke mana?
Kemarin kau bilang sakit,
kini pagi-pagi malah sudah bangun.

dan siap-siap pergi.
Wajahmu tampak pucat,
coba saja lihat di cermin.

Kamu tak takut lagi lihat cermin, bukan?
Cermin tidak pernah bermaksud
menakut-nakuti,

sekadar memberi tahu
bahwa kita sudah sampai
di ruas tertentu.

Ya, dikala galur-galur di wajah kita
tampak tambah tegas.
Apa kau bilang? Tanda sudah tua?

Tentu saja, tapi apa
hubungannya dengan makam?
Siapa yang berhenti?

Maksudku, siapa yang menyuruhmu
berhenti lekas-lekas?
Dan kini kau malah mau pergi.

Ini kan masih pagi. Benar,
katamu cermin semakin menyakitkan,
suka banyaomong dan memeri tahu kita

macam-macam yang sebenarnya
tidak kita pahami benar
tetapi yang menciptakan kita jengkel

sehingga tidak begitu suka lagi bercermin.
Tapi, apa pula urusannya?
Ini masih pagi, kau mau ke mana?


*Sumber: Ibid, hlm 133-134.

Contoh 3:

Aku Ingin*
Karya: Sapardi Djoko Damono

saya ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

saya ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan arahan yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(1989)

*Sumber: Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni, hlm 105.

Contoh 4:

Dongeng Kucing*
Karya: Sapardi Djoko Damono

Lengking klakson dan rem kendaraan beroda empat itu
meninggalkan jejak asap knalpot, debu,
dan seekor kucing yang sekarat.

Di dalam rumah, tangis seorang gadis kecil,
kemudian bunyi menghibur seorang ibu
menyelundupkan maut ke negeri dongeng.

Jalan memang dibangun untuk mobil,
manusia, dan juga–tentu saja–kucing;
tak boleh kita mewaspadai campur-tangan-Mu, bukan?

*Sumber: Sapardi Djoko Damono, Melipat Jarak, hlm 29.

Contoh 5:

Pokok Kayu*
Karya: Sapardi Djoko Damono

“suara angin di rumpun bambu
dan bunyi kapak di pokok kayu,
adakah bedanya, Saudaraku?”

“jangan mengganggu,” bentak seekor tempua
yang sedang mengerami telur-telurnya
di kusut rambut Nuh yang sangat purba

*Sumber: ibid, hlm 38.

 Contoh Puisi Terzina dalam Bahasa Indonesia Pengertian Dan 5 Contoh Puisi Terzina dalam Bahasa Indonesia


Demikianlah beberapa referensi puisi terzina dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa referensi puisi lainnya, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: referensi puisi 3 bait wacana alam, referensi puisi 3 bait wacana pahlawan, referensi puisi 3 bait wacana guru, referensi puisi romance, referensi puisi elegi, referensi puisi himne, dan referensi puisi balada. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai puisi khususnya, maupun mengenai bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://www.isplbwiki.net
Buat lebih berguna, kongsi:
close