Pengertian Dan 3 Contoh Puisi Elegi dalam Bahasa Indonesia. Kami sebelumnya telah mengetahui banyak sekali pola puisi puisi gres menurut isinya, menyerupai puisi epigram, pola puisi balada, dan pola puisi himne.. Kali ini, kita juga akan tahu beberapa pola puisi dari satu jenis puisi menurut isinya. Salah satu puisinya ialah elegi. Puisi ialah sejenis puisi yang mengandung ratapan atau kesedihan.
Adapun beberapa pola puisi elegi dalam bahasa Indonesia ialah sebagai berikut.
Contoh 1:
Kesaksian Akhir Abad³
Karya: WS Rendra
Ratap tangis menerpa pintu kalbuku.
Bau busuk darah mengganggu tidur malamku.
O, tikar tafakur!
O, busuk sungai tohor yang kotor!
Bagaimana saya akan bisa
membaca keadaan ini?
Di atas atap kesepian nalar pikiran
yang digalaukan oleh lampu-lampu kota
yang bertengkar dengan malam,
aku menyerukan namamu:
wahai para leluhur Nusantara!
O, Sanjaya!
Leluhur dari kebudayaan tanah.
O, Purnawarman!
Leluhur dari kebudayaan air!
Kedua wangsamu telah mampu
mempersekutukan budaya tanah dan air!
O, Resi Kuturan! O, Resi Nirarta!
Empu-empu tampan yang penuh kedamaian!
Telah kau ajarkan tatanan hidup
yang aneka dan sejahtera,
yang dijaga oleh dewan huku adat.
O, bagaimana saya bisa mengerti bahasa bising dari
bangsaku ini?
O, Kajao Laliddo! Bintang cemerlang Tana Ugi!
Negarawan yang pandai dan bijaksana!
Telah kau ajarkan aturan permainan
di dalam benturan-benturan keinginan
yang banyak sekali ragam
di dalam kehidupan:
ade, bicara, rapang, dan wari.
O, lihatlah wajah-wajah berdarah
dan rahim yang diperkosa
muncul dari puing-puing tatanan hidup
yang porak poranda.
Kejahatan kasatmata
tertawa tanpa pengadilan.
Kekuasaan kekerasan
berak dan berdahak
di atas bendera kebangsaan.
O, anak cucuku di zaman Cybernetic!
Bagaimana kalian akan baca prasasti dari zaman kami?
Apakah kami akan mampu
menjadi inspirasi bagi kesimpulan
ataukah kami justru
menjadi sumber masalah
di dalam kehidupan?
Dengan puisi ini saya bersaksi
bahwa rakyat Indonesia belum merdeka.
Rakyat yang tanpa hak hukum
bukanlah rakyat merdeka.
Hak aturan yang tidak dilindungi
oleh forum pengadilan yang tinggi
adalah aturan yang ditulis di atas air
……………………………….
31 Desember 1999, Candi Ceto
6 November 2000, Balikpapan
Sumber https://www.isplbwiki.net
tertawa tanpa pengadilan.
Kekuasaan kekerasan
berak dan berdahak
di atas bendera kebangsaan.
O, anak cucuku di zaman Cybernetic!
Bagaimana kalian akan baca prasasti dari zaman kami?
Apakah kami akan mampu
menjadi inspirasi bagi kesimpulan
ataukah kami justru
menjadi sumber masalah
di dalam kehidupan?
Dengan puisi ini saya bersaksi
bahwa rakyat Indonesia belum merdeka.
Rakyat yang tanpa hak hukum
bukanlah rakyat merdeka.
Hak aturan yang tidak dilindungi
oleh forum pengadilan yang tinggi
adalah aturan yang ditulis di atas air
……………………………….
31 Desember 1999, Candi Ceto
6 November 2000, Balikpapan
³WS Rendra, Doa Untuk Anak Cucu, (Yogyakarta, Bentang Pustaka:2016), hlm 34-35.
Contoh 2:
Derai-Derai Cemara¹
Karya: Chairil Anwar
cemara menderai hingga jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan lagi
hidup hanyalah menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tak diucapkan
sebelum pada balasannya kita menyerah
1949
¹Chairil Anwar, “Derai-Derai Cemara,” Kakilangit (Horison), April 2016, hlm 9.
Contoh 3:
Sia-Sia²
Karya: Chairil Anwar
Penghabisan kali itu kau datang
Membawa kembang berkarang
Mawar merah dan melati putih
Darah dan suci
Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: untukmu
Lalu kita sama termangu
Saling bertanya: apakah ini?
Cinta? Kita berdua tak mengerti
Sehari kita bersama. Tak gampir-menghampiri.
Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.
Februari, 1943
²Ibid, hlm 4.
![]() |
Demikianlah beberapa pola puisi elegi dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui pola puisi lainnya, pembaca bisa membuka artikel pola puisi singkat, pola puisi 3 bait wacana Ibu, dan pola puisi 3 bait wacana sahabat. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.
Sumber https://www.isplbwiki.net
Buat lebih berguna, kongsi: