Ciri-Ciri Kalimat Dasar Dalam Bahasa Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kalimat ini didefinisikan sebagai kata terpadu yang mengungkapkan konsep pikiran dan perasaan. Selain itu, kalimat juga didefinisikan sebagai unit bahasa yang relatif independen, mempunyai intonasi akhir, dan dan bergotong-royong atau berpotensi terdiri dari klausa. Kalimat itu sendiri mempunyai beberapa tipe. Adapun beberapa jenis kalimat termasuk kalimat inti, kalimat tunggal, jenis kalimat majemuk, pola kalimat langsung, dan kalimat tidak langsung.

Setiap sesuatu niscaya mempunyai ciri khasnya masing-masing, begitu pun dengan kalimat. Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri kalimat dalam bahasa Indonesia.

1. Merupakan Sebuah Kesatuan Bahasa
Seperti yang disebutkan di awal paragraf, bahwa kalimat merupakan sebuah kesatuan dari satuan bahasa yang ada. Adapun satuan bahasa yang membentuk suatu kalimat antara lain:

  • Jenis-jenis kata: merupakan satuan bahasa yang mempunyai satu makna di dalamnya.
  • Frasa dalam bahasa Indonesia: merupakan satuan bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak mengandung predikat dan tidak berpotensi menjadi suatu kalimat.
  • Klausa dalam bahasa Indonesia: merupakan satuan bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang mepunyai predikat dan berpotensi menjadi suatu kalimat.
  • Fonem: merupakan suara pada bahasa yang bisa membedakan makna suatu kata.
  • Morfem: merupakan bentuk pada bahasa yang mengandung arti atau mendukung arti suatu kata atau bahasa.


2. Dapat Berdiri Sendiri
Kalimat sanggup dikatakan bangun sendiri sebab kalimat bisa memberikan wangsit bahkan tanpa ditambahkan kalimat lain. Ini berbeda dengan frasa yang tidak bisa bangun sendiri dan harus ditambah dengan elemen bahasa lain.

3. Mempunyai Pola Intonasi Akhir
Dalam definisi kalimat yang telah disebutkan di awal diskusi, kalimat tersebut dikatakan mempunyai pola intonasi akhir. Artinya, kalimat mempunyai intonasi khusus pada kesannya saat kita mengucapkan kalimat. Intonasi selesai dari kalimat yang kita ungkapkan yaitu sebagai pengutamaan atau pengutamaan dari kalimat yang diucapkan. Pola kalimat intonasi juga sangat bervariasi, tergantung pada jenis kalimat yang diucapkan.

Jika frasa yang diucapkan yaitu banyak sekali kalimat berita, pola pernyataan dalam kalimat bahasa Indonesia atau kalimat deklaratif, maka pola intonasi kesannya datar. Artinya, kalimat itu datar saat diucapkan secara lisan. Selanjutnya, bila frasa yang diucapkan yaitu jenis perintah kalimat atau kalimat imperatif, maka pengucapan pengucapannya harus tinggi. Ini bertujuan untuk menekankan dua kalimat yang mengandung perintah atau penegasan suatu hal, sehingga pola intonasi kesannya harus lebih tinggi dari kalimat pernyataan, kalimat gosip atau kalimat deklaratif. Dan bila frasa yang diucapkan yaitu jenis kalimat yang dipertanyakan dan sebagai pola atau kalimat interogatif, maka pola intonasi selesai yang diucapkan harus lebih rendah daripada intonasi dalam kalimat lain.

4. Adanya Penggunaan Huruf Kapital dan Penggunaan Tanda Baca
Dalam kalimat, kapitalisasi dipakai di awal kalimat sebagai abjad pertama yang memulai kalimat. Selain itu, abjad besar kalimat juga dipakai dalam abjad pertama kutipan langsung, abjad pertama atas nama seseorang atau daerah, abjad pertama untuk judul yang berkaitan dengan Tuhan, dll. Penggunaan abjad besar dalam kalimat diatur dalam tata bahasa Indonesia.

Selain itu, penggunaan tanda baca juga dipakai dalam kalimat. Ada beberapa tanda baca yang dipakai untuk jenis kalimat tertentu. Misalnya, penggunaan periode yang dipakai untuk kalimat berita, pernyataan, atau kalimat deklaratif. Atau, gunakan tanda tanya dan tanda seru untuk pertanyaan interogatif / kalimat / kalimat / kalimat / kalimat interogatif.


Demikianlah beberapa ciri-ciri kalimat dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

Sumber https://www.isplbwiki.net
Buat lebih berguna, kongsi:
close