Contoh Puisi 3 Bait Bertemakan perihal Alam dalam Bahasa Indonesia. Contoh puisi dalam 3 bait telah dibahas dalam artikel sebelumnya. Artikel-artikel yang memuat puisi itu meliputi referensi 3 bait puisi perihal Ibu, dan referensi 3 ayat puisi perihal teman-teman. Artikel ini juga akan menampilkan referensi 3 bait puisi yang ditampilkan dengan tema khusus, yaitu, alam. Tema itu sendiri juga telah dipakai sebagai tema untuk artikel lain, menyerupai referensi deskripsi keindahan alam, referensi definisi alam, dongeng singkat singkat perihal lingkungan alam, dan referensi anekdot singkat perihal alam.
Contoh 3 bait perihal alam dalam bahasa Indonesia ialah sebagai berikut.
Contoh 1:
Kepada Laut Biru
Kau masih membiru dikala ini,
.mbakmu juga masih berdebur.
Terkadang, kamu juga bisa ciptakan badai.
Kau memang masih menyerupai dulu lautku,
Sugguh masih menyerupai dulu.
Tapi itu hanya tampak luarnya saja.
Aku tahu, bahwa di dalam dirimu,
kau sudah tidak menyerupai dulu lagi, lautku.
Kau sebetulnya sekarang telah berubah.
Kini kamu bukan hanya daerah ikan-ikan berenang,
namun sampah-sampah plastik dan kotoran sekalipun
kini telah berenang di kedalaman dan kebiruanmu.
Terumbu karang yang menghias di dasarmu,
kini sudah mulai rontok, persis menyerupai rambut milik kakekku.
Itu semua alasannya ialah aku; alasannya ialah ulah kaumku
yang tak memahami bagaimana cara merawat kecantikanmu.
Ah, lautku yang kucinta,
tolong maafkanlah kebodohan kami,
tolong berilah kami kesempatan
untuk mempercantik dirimu lagi.
Kami mohon dengan sangat, duhai maritim biru.
Sumber https://www.isplbwiki.net
tolong maafkanlah kebodohan kami,
tolong berilah kami kesempatan
untuk mempercantik dirimu lagi.
Kami mohon dengan sangat, duhai maritim biru.
Contoh 2:
Elegi untuk Gunung
Kau sekarang sudah tidak perawan lagi, gunungku.
Kau sudah dijamah oleh para insan.
Sudah banyak yang mendaki dirimu,
mendirikan tenda di kaki-kakimu,
dan berdiri tegak di puncakmu.
Kini kamu sudah bukan menjadi tempat
untuk merenungkan kehidupan,
kesejatian diri insan,
dan penciptaan sajak yang indah.
Sebab, kamu sekarang kamu ialah daerah rekreasi,
dan daerah orang berswafoto pamerkan diri.
Kini, kearifanmu sudah tidak diperdulikan
dan tidak dihayati
oleh manusia yang bergelar kekinian.
Lihat saja, kaki-kakimu mereka kotori dengan sampah,
dan yang lebih gilanya lagi,
mereka nyalakan sebatang nikotin di puncakmu.
Ah, sungguh aneh diri mereka!
Orang lain cari oksigen di dirimu,
mereka malah hancurkan oksigenmu.
Ah, gunungku yang kucinta,
semoga kearifanmu tak akan pudar
oleh tingkah laris para manusia yang tak budiman
Contoh 3:
Tinggal Kenangan
Setiap berdiri pagi,
suara kokok ayam selalu menyauti
dan mentari pun bersinar terperinci cerahkan hari.
Kabut gunung pun mengalun,
pohon-pohon merimbun,
dan daun-daunnya pun berembun.
Namun itu sudah berlalu;
sudah menjadi nostalgi di imaji.
Memang, kokok ayam dan sinar mentari masih ada di sini.
Namun, kabut pagi yang mengalun,
dan pohon rimbun yang daunnya berembun,
kini hanya kenangan di ubun-ubun.
Kabut pagi pun telah berganti menjadi asap knalpot,
pepohonan telah jadi gedung-gedung,
dan embun di daun pun berganti menjadi peluh
yang ada di kulit para warga kota
yang terkena macet dan teriknya perkotaan
Demikianlah beberapa referensi puisi 3 bait perihal alam dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa referensi puisi lainnya, pembaca bisa membuka artikel referensi puisi singkat, referensi puisi epigram, referensi puisi himne, referensi puisi balada, referensi puisi elegi, dan referensi puisi romance. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian. Terima kasih.
Sumber https://www.isplbwiki.net
Buat lebih berguna, kongsi: