Pengertian Anomi Sosiologi Berdasarkan Robert K Merton Dan Teori Anomie

Proses disintegrasi sebagai akhir perubahan sosial sanggup terjadi dalam insiden anomie. Apa yang dimaksud dengan anomie? Bagaimana teori anomi?

Pengertian Anomie

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Anomie adalah sikap tanpa arah dan apatis atau keadaan masyarakat yang ditandai oleh pandangan sinis (negatif) terhadap sistem norma, hilangnya kewibawaan hukum, dan disorganisasi korelasi antara manusia, atau juga sanggup diartikan sebagai tanda-tanda ketidakseimbangan psikologis yang sanggup melahirkan sikap menyimpang dalam aneka macam manifestasi.

Perubahan sosial sanggup mengakibatkan terjadinya suatu keadaan ketika norma-norma atau nilai-nilai sosial yang dianut oleh masyarakat menjadi pudar padahal norma-norma atau nilai-nilai gres yang akan menggantikannya belum terbentuk.
Keadaan ini merupakan suatu masa kritis dalam masyarakat yang disebut anomi. Jadi, anomi adalah suatu keadaan ketika tidak ada pegangan terhadap norma yang baik dan apa yang jelek bagi masyarakat.

Teori anomie

Pada tahun 1938, Robert K. Merton mengadopsi konsep anomie Emile Durkheim untuk menjelaskan deviasi di Amerika.
adalah sikap tanpa arah dan apatis atau keadaan masyarakat yang ditandai oleh pandangan Pengertian Anomi Sosiologi Menurut Robert K Merton Dan Teori Anomie
Robert K. Merton

Konsepsi Merton ini tolong-menolong dipengaruhi intelectual heritage (kondisi intelektual) Pitirin A.Sorokin (1928) dalam bukunya Contemporary Sociological Theories dan Talcot Parsons (1937) dalam buku The Structure of Social Action.

Menurut Robert K. Merton, konsep anomie diredefinisi sebagai ketidaksesuaian atau timbulnya diskrepansi/perbedaan antara cultural goals dan institutional means sebagai akhir cara masyarakat diatur (struktur masyarakat) sebab adanya pembagian kelas. Karena itu, berdasarkan John Hagan, teori anomie Robert K. Merton berorientasi pada kelas.

Kesimpulannya:
Anomie adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Émile Durkheim untuk menggambarkan keadaan yang kacau, tanpa peraturan. Kata ini berasal dari bahasa Yunani a-: "tanpa", dan nomos: "hukum" atau "peraturan".
Perubahan sosial dalam masyarakat memang menjadikan aneka macam dampak yang menghipnotis sikap masyarakat dalam menyikapi perubahan-perubahan tersebut.

Tipe-tipe masyarakat dalam menghadapi perubahan sosial beraneka ragam. Keragaman ini berafiliasi dekat dengan kesiapan masyarakat yang bersangkutan dalam menghadapi perubahanperubahan tersebut.

Apabila masyarakat siap menghadapi perubahan, perubahan-perubahan tersebut akan membawa kemajuan bagi kebudayaan masyarakat. Jika kondisi yang terjadi sebaliknya, akan terjadi ketidakharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.



Sumber https://www.berpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: