Arti Kata Tadarus, Madrasah, Dan Daras

Berikut ini merupakan klarifikasi mengenai pengertian dan arti kata Tadarus, Madrasah, dan Daras sekaligus asal-usul kata tersebut.

Tadarus, Madrasah, dan Daras merupakan kata yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab kata dasarnya ialah darasa (درس). Dalam bahasa Arab kata darasa (درس) sebagai kata dasar mempunyai beberapa makna antara lain hapus, menimbulkan usah, melatih, dan ajar. Yang diserap ke dalam bahasa Indonesia ialah yang bermakna dasar ajar. (Al-Munawwir, 1997:397)

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata daras dihubungkan dengan kata mendaras merupakan kata kerja (verba) yang mempunyai tiga arti yaitu: 1. membaca Quran dengan lantang untuk berlatih melancarkan bacaan; 2. berguru membaca Alquran; 3. berguru (mempelajari, menyelidiki) dengan sungguh-sungguh. (KBBI, 2008:294).


Bentuk serapan dalam bahasa Indonesia selanjutnya ialah madrasah. Dalam KBBI kata tersebut bermakna sekolah atau akademi (biasanya yang menurut agama Islam) (KBBI, 2008: 853). Pada dasarnya kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Arab ( مدرسة baca: madrasatun). Makna asalnya ialah tempat belajar.

Kata madrasah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai bentuk gabung lain yaitu Madrasah Ibtidaiah atau sekolah dasar, Madrasah Aliah atau sekolah menengah atas, dan Madrasah Sanawiyah atau sekolah menengah pertama. Jika diamati, bentuk penulisan yang ada di dalam kamus sebagai bentuk referensi penulisan kata baku, berbeda dengan penulisan yang sering dipakai dalam dunia pendidikan di bawah naungan Kemenag. Bentuk penulisan yang dipakai di sekolah-sekolah ialah Maradrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Lalu, di mana letak kesalahan penulisannya? Bisa dibandingkan antara penggunaan di sekolah-sekolah dan penulisan di kamus. Ibtidaiah (kamus) tanpa abjad /y/ sedangkan penggunaan di sekolah menjadi ibtidaiyah. Aliah (kamus) tanpa /y/ penulisan di sekolah menjadi aliyah. Sanawiah (kamus) tanpa abjad /t/ di awal dan tanpa abjad /y/. Dalam hal ini Kamus Besar Bahasa Indonesia berusaha menerapkan prinsip dan kaidah penulisan yang berasal dari istilah asing. Sementara penulisan dengan abjad /t/ dan abjad /y/ sudah menjadi janji umum bahkan juga menjadi dokumen negara khususnya di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama. Bukti sederhana, dalam naskah soal UN tertulis ‘SOAL UN SMP/MTs’.

Selanjutnya kata tadarus dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia halaman 1373 bermakan pembacaan Quran secara gotong royong (dalam bulan puasa). Sementara itu dalam Kamus Arab Indonesia Al-Munawwir, dalam bahasa Arab kata tadaarus (تدارس) bermakna mempelajari bersama-sama. Ada sedikit perbedaan makna, dalam bahasa Indonesia dimaknai sebagai pembacaan sedangkan dalam bahasa Arab bermakna mempelajari. Memang kedua kata tersebut saling bersinggungan maknanya, tetapi dalam kata mempelajari berarti ada upaya menjadi lebih baik bacaannya, mejadi lebih mengerti kandungan isi Alquran. Sementara dalam kata membaca ‘hanya’ sekedar menyuarakan suara bahasa yang tertulis dalam kita suci Alquran.

Dalam bahasa Jawa juga ada istilah nderes yang juga berasal dari kata darasa. Kata nderes juga mempunyai dua makna, pertama bermakna belajar dan kedua bermakna membaca. Ketika sehabis diajari oleh guru ngaji maka seorang santri diminta untuk nderes kitabnya yaitu mengulangi bacaan dan pengertian yang sudah dijelaskan. Berarti kata nderes ini bermakna belajar. Sementara itu dalam konteks lain sehabis salat seorang santri pribadi nderes Alquran, berarti kata nderes tersebut mempunyai makna membaca.

Penggunaan kata tadarus tidak hanya untuk Alquran. Cak Nun dalam bukunya Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai menggunakan kata Tadarus Puisi. Dalam hal ini kata tadarus sama dengan kata nderes dalam bahasa Jawa yaitu membaca dan mempelajari (memahami).

Demikian artikel singkat perihal klarifikasi arti kata Madrasah, Tadarus, dan Madrasah. Semoga bermanfaat. Menjadi selingan bertadarus Quran selama bulan puasa ini.


Buku rujukan:
Munawwir, A.W.,1997. Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap Edisi Kedua. Cetakan Keempat: Surabaya: Pustaka Progresif.
Sugono, Dendi [et.al].2008. Kamus Besar Bahasa Indonesa Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.
Buat lebih berguna, kongsi:
close