Awal Kehidupan Insan Purba Di Indonesia (Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia)

Awal Kehidupan Manusia Purba di Indonesia (Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia) - Manusia Purba hidup pada masa Praaksara. Yaitu masa pada zaman insan belum mengenal tulisan. masa praaksara juga disebut zaman nirleka, yang berarti zaman ketika tidak adanya goresan pena (nir = tidak ada; leka =  tulisan/aksara). Masa praaksara dimulai semenjak insan ada di muka bumi hingga dengan ketika insan mengenal tulisan.

Awal Kehidupan Manusia Purba di Indonesia Awal Kehidupan Manusia Purba di Indonesia (Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia)


Mnusia purba tidak meninggalkan bukti tertulis, maupun lisan. Kehidupan mereka sanggup diungkap melalui jejek-jejak yang mereka tinggalkan. baik berupa fosil mauun artefak.

Dari jejak-jejak yang mereka tinggalkan sanggup diketahui bahwa insan purba secara sederhana. Mereka hidup berpindah-pindah dan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berburu dan mengumpulkan masakan dari alam. Kapankah insan purba mulai muncul di kepulauan Nusantara?

Proses kemunculan makhluk hidup di muka bumi ini tidak terlepas dari pembentukan bumi. Sejarah pembentukan bumi sanggup diketahui dari ilmu geologi. Ilmu Geologi mempelajari asal insiden bumi, struktur, dan komposisinya. Tarikh bumi berdasarkan keadaan geologi berjalan dalam beberapa tahap. Setiap tahap umur bumi memakan waktu jutaan tahun. Tahap-tahap perkembangan zaman-zaman sebagai berikut.

1). Arkaikum atau Azoikum (Zaman Tertua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 2500 juta tahun. Kulit bumi masih sangat panas alasannya yaitu masih dalam proses pembentukan. Oleh alasannya yaitu itu, pada zaman ini belum ada gejala kehidupan.

2). Paleozoikum (Zaman Kehidupan Tua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Keadaan bumi masih belum stabil. Mulai ada gejala kehidupan, seperti: makhluk bersel satu (mikroorganisme), hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis-jenis ikan, amfibi dan reptil. Ada pula jenis-jenis tumbuhan ganggang dan rerumputan. Zaman ini juga disebut zaman primer (Zaman Pertama).

3). Mesozoikum (Zaman Kehidupan Pertengahan)
Zaman ini juga dinamakan zaman sekunder (zaman kedua) berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. Iklim semakin membaik. Walaupun demikian suhu masih berubah-ubah. Kadang suhu udara tinggi sekali, tetapi ada kalanya rendah sekali. Beberapa jenis amfibi tumbuh menjadi besar sekali, bahkan ada yang melebihi seekor buaya. Demikian pula reptil mencapai bentuk yang sangat besar, seperti; dinosaurus, tyranosaurus, dan brontosaurus. Oleh alasannya yaitu pada zaman ini berkembang aneka macam jenis reptil, maka zaman ini disebut juga zaman reptil.

4). Neozoikum atau kainozoikum ( Zaman Kehidupan Baru)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 60 juta tahun yang kemudian hingga sekarang. Zaman Neozoikum ini dibagi atas dua zaman, yaitu zaman tersier dan zaman kwarter.

a). Zaman ini dibagi menjadi beberapa masa, yaitu: Paleosen, Oligosen, Miosen, dan Pliosen. Pada zaman tersier ini binatang-binatang menyusui berkembang pesat, sedangkan reptil-reptil raksasa lambat laun lenyap. Makhluk primaa (binatang menyusui ibarat kera) mulai tampak, semenjak zaman paleosen orang utan mulai ada pada masa Miosen. Pada masa Pliosen, yaitu sekitar 10 juta tahun yang lalu, hidup binatang yang lebih besar dari pada gorila yang disebut Giganthropus (kera insan raksasa). Hewan ini ditemukan di bukit siwalik di kaki Himalaya dan di bersahabat Simla (India Utara).

b). Zaman Kwarter (Zaman Keempat)
Zaman ini yang mutlak dimulai semenjak sekitar 600.000 tahun yang lalu, dibagi menjadi dua kala, yaitu kala Pleistosen (Diluvium) dan kala Holosen (Alluvium).

1. Kala Pleistosen (Diluvium)
Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kala ini menjadi sangat penting alasannya yaitu pada masa ini mulai muncul kehidupan insan purba. Keadaan alam pada kala ini masih liar dan labil alasannya yaitu silih bergantinya dua zaman, yaitu zaman Glasial dan Zaman Interglasial.

Zaman Glasial yaitu zaman meluasnya lapisan es di kutub utara sehingga Eropa dan Amerika bab utara tertutup es, sedangkan tempat yang jauh dari kutub terjadi hijan lebat bertahun-tahun. permukaan air bahari turun disertai dengan naiknya daratan di aneka macam tempat alasannya yaitu adanya pergeseran banyak lautan. Termasuk di Indonesia menjadi kering, maka muncullah Paparan sunda (sunda plat) dan Paparan sahul (sahul plat). Sumatra, jawa, kalimantan dan malaysia barat bergabung menjadi satu Benua dengan Asia. Kalimantan utara bergabung dengan filipina dan Formosa (taiwan) terus ke benua Asia. Begitu pula Sulawesi melalui minahasa, pulai sangir ke filipina, Antara jawa Timur dan Sulawesi Selatan berafiliasi melalui Nusa Tenggara.

Zaman Interglasial yaitu zaman di antara dua zaman es, temperatur naik sehingga lapisan es di kutup utara mencair. Akibatnya permukaan air bahari naik dan terjadi banjir besari di aneka macam tempat. hal ini menjadikan banyak daratan terpisah-pisah oleh lautan dan selat.

Pada Kala Pleistosen ini hanya hewan-hewan yang berbulu tebal yang bisa bertahan hidup. salah satunya yaitu Mammouth (gajah berbulu tebal). Hewan yang berbulu tipis pindah ke tempat tripos. perpindahan binatang dari Asia Daratan Malaysia ke Jawa (Jalan Barat) ada pula yang melalui Formosa, Filipina ke Kalimantan, Jawa dan Sulawesi ( Jalan Timur). Batas antara dua jalan penyebaran binatang tersebut, yaitu antara selat Makasar dan Selat Lombok disebut garis Wallace.

Selain itu juga terjadi perpindahan insan purba dari Asia ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan ditemukannya dalam jumlah besar sinanthropus pekinensis di Peking, Cina yang sejenis dengan Pithecanthropus Erectus dari Trinil Ngawi. Demikian pula alat-alat Pacitan ditemuka pula di Cina. Burma dan Malaysia. Homo Wajaknesis yang merupakan nenek moyang bangsa Autraloid pada kala Pleistosen Tengah dan Pleistosen Atas menyebar dari Asia ke Selatan. sebagian besar dari mereka hingga ke Benua Australia dan menurunkan penduduk orisinil Australia (Alborigin).

2). Kala Holosen
Pada awal Kala Holosen, sebagian besar es di kutub sudah lenyap sehingga permukaan air bahari naik lagi. Tanah-tanah rendah di tempat paparan sunda dan paparan sahul tergenang air dan menjadi bahari transgresi. Dengan demikian, muncullah pulau-pulau di Nusantara. Manusia purba lenyap dan muncullah insan yang cerdas (homo Sapiens) ibarat insan sekarang.

Soal Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini
  1. Sebutkan permbagian zaman awal terbentuknya bumi hingga kini berdasarkan geologi!
  2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Paparan Sunda dan Paparan Sahul?
  3. Jelaskan pendapat adanya persebaran insan purba dari dataran Asia ke kepulauan nusantara?
  4. Jelaskan zaman diperkirakan munculnya kehidupan di bumi!
Demikianlah klarifikasi artikel yang berjudul tentang  Awal Kehidupan Manusia Purba di Indonesia (Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia). Semoga sanggup bermanfaat.

Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi:
close