Hubungan Kuat Arus, Beda Potensial Dan Hambatan Listrik Beserta Contoh Soal Terlengkap - Kalian niscaya pernah mendengar istilah berpengaruh arus, beda potensial dan kendala listrik dalam fisika tapi kalian belum begitu paham wacana pengertian, satuan dan kekerabatan antara berpengaruh arus, beda potensial dan kendala listrik nah berikut yaitu klarifikasi selengkapnya.
Kuat Arus, Beda Potensial, Hambatan Listrik
Kuat arus yaitu banyaknya muatan listrik yg mengalir pada suatu penghantar dalam waktu satu detik. Satuan berpengaruh arus listrik yaitu ampere (A).
Beda potensial yaitu selisih suatu tegangan antara ujung-ujung penghantar yang dialiri oleh arus listrik. Besarnya beda potensial yang terdapat pada rangkaian listrik akan menghipnotis berpengaruh arus listrik yang mengalir.
Hambatan listrik yaitu perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus listrik yang melewatinya. Satuan kendala listrik yaitu Ohm.
Hubungan Kuat Arus, Beda Potensial Dan Hambatan Listrik
Dalam arus listrik terdapat suatu kendala listrik yang memilih besar kecilnya arus listrik. Semakin besar kendala listrik, maka semakin kecil berpengaruh arusnya, dan juga sebaliknya. George Simon Ohm (1787-1854), melalui percobaannya menyimpulkan bahwa arus I pada seutas kawat penghantar sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut: I V. Misalkan, apabila kita menghubungkan seutas kawat penghantar ke kutub-kutub baterai 3 Volt, maka fatwa arus akan menjadi dua kali lipat bila dihubungkan ke baterai 6 Volt.
Hukum Ohm
Besarnya arus yang mengalir pada seutas kawat penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan, namun juga pada kendala yang dimiliki oleh kawat terhadap fatwa elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan: I 1/R. hal tersebut berarti semakin besar kendala suatu penghantar maka berpengaruh arus yang mengalir semakin kecil, begitu juga sebaliknya semakin kecil kendala suatu rangkaian maka berpengaruh arus yang mengalir pada rangkaian tersebut semakin besar. Misalkan, bila suatu rangkaian dipasang kendala 6 ohm (Ω), maka fatwa arus akan menjadi dua kali lipat apabila dipasang kendala yang besarnya 6 ohm (Ω).
Aliran elektron pada suatu kawat penghantar diperlambat alasannya adanya interaksi dengan atom-atom kawat. Semakin besar kendala tersebut, maka semakin kecil arus untuk suatu tegangan V. Dengan demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan:
Dengan R yaitu kendala pada sebuah kawat atau suatu alat lainnya, V ialah beda potensial antara kedua ujung penghantar, dan I ialah arus yang mengalir. Hubungan ini sering dituliskan seperti:
V = I . R
Dalam satuan internasional (SI), kendala dinyatakan dalam satuan volt per ampere (V/A) atau ohm (Ω). Grafik kekerabatan antara arus I dan beda potensial V, serta berpengaruh arus I dan kendala listrik R, ditunjukkan menyerupai pada gambar di bawah ini.
Contoh Soal
1. Sebuah pemanas listrik memiliki beda potensial 20 V dan berpengaruh arus listrik 4 A. Berapakah kendala pemanas tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
V = 20 V
I = 4 A
Ditanya: R = … ?
Jawab:
R = V/I
R = 20 V/4 A
R = 5 Ω
2. Jika tegangan listrik pada suatu penghantar 20 volt, maka arus yang mengalir ¾ ampere. Bila tegangan dinaikkan menjadi 42 volt, tentukanlah berpengaruh arusnya!
Penyelesaian:
Diketahui:
V1 = 20 V
I1 = ¾ A
V2 = 42 V
Ditanya: I2 = … ?
Jawab:
Dalam hal ini besarnya R akan konstan (tetap), dengan menggunkan rumus: R = V/I, maka:
R1 = R2
V1/I1 = V2/I2
20 V/ (¾) A = 42 V/ I2
I2 = (¾) A x 42 V /20 V
I2 = 1,575 A.
Demikianlah penjelasana artikel yang berjudul wacana Hubungan Kuat Arus, Beda Potensial Dan Hambatan Listrik Beserta Contoh Soal Terlengkap. Semoga sanggup bermanfaat. Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Kuat Arus, Beda Potensial, Hambatan Listrik
Kuat arus yaitu banyaknya muatan listrik yg mengalir pada suatu penghantar dalam waktu satu detik. Satuan berpengaruh arus listrik yaitu ampere (A).
Beda potensial yaitu selisih suatu tegangan antara ujung-ujung penghantar yang dialiri oleh arus listrik. Besarnya beda potensial yang terdapat pada rangkaian listrik akan menghipnotis berpengaruh arus listrik yang mengalir.
Hambatan listrik yaitu perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus listrik yang melewatinya. Satuan kendala listrik yaitu Ohm.
Hubungan Kuat Arus, Beda Potensial Dan Hambatan Listrik
Dalam arus listrik terdapat suatu kendala listrik yang memilih besar kecilnya arus listrik. Semakin besar kendala listrik, maka semakin kecil berpengaruh arusnya, dan juga sebaliknya. George Simon Ohm (1787-1854), melalui percobaannya menyimpulkan bahwa arus I pada seutas kawat penghantar sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut: I V. Misalkan, apabila kita menghubungkan seutas kawat penghantar ke kutub-kutub baterai 3 Volt, maka fatwa arus akan menjadi dua kali lipat bila dihubungkan ke baterai 6 Volt.
Hukum Ohm
Besarnya arus yang mengalir pada seutas kawat penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan, namun juga pada kendala yang dimiliki oleh kawat terhadap fatwa elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan: I 1/R. hal tersebut berarti semakin besar kendala suatu penghantar maka berpengaruh arus yang mengalir semakin kecil, begitu juga sebaliknya semakin kecil kendala suatu rangkaian maka berpengaruh arus yang mengalir pada rangkaian tersebut semakin besar. Misalkan, bila suatu rangkaian dipasang kendala 6 ohm (Ω), maka fatwa arus akan menjadi dua kali lipat apabila dipasang kendala yang besarnya 6 ohm (Ω).
Aliran elektron pada suatu kawat penghantar diperlambat alasannya adanya interaksi dengan atom-atom kawat. Semakin besar kendala tersebut, maka semakin kecil arus untuk suatu tegangan V. Dengan demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan:
Dengan R yaitu kendala pada sebuah kawat atau suatu alat lainnya, V ialah beda potensial antara kedua ujung penghantar, dan I ialah arus yang mengalir. Hubungan ini sering dituliskan seperti:
V = I . R
Dalam satuan internasional (SI), kendala dinyatakan dalam satuan volt per ampere (V/A) atau ohm (Ω). Grafik kekerabatan antara arus I dan beda potensial V, serta berpengaruh arus I dan kendala listrik R, ditunjukkan menyerupai pada gambar di bawah ini.
Contoh Soal
1. Sebuah pemanas listrik memiliki beda potensial 20 V dan berpengaruh arus listrik 4 A. Berapakah kendala pemanas tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
V = 20 V
I = 4 A
Ditanya: R = … ?
Jawab:
R = V/I
R = 20 V/4 A
R = 5 Ω
2. Jika tegangan listrik pada suatu penghantar 20 volt, maka arus yang mengalir ¾ ampere. Bila tegangan dinaikkan menjadi 42 volt, tentukanlah berpengaruh arusnya!
Penyelesaian:
Diketahui:
V1 = 20 V
I1 = ¾ A
V2 = 42 V
Ditanya: I2 = … ?
Jawab:
Dalam hal ini besarnya R akan konstan (tetap), dengan menggunkan rumus: R = V/I, maka:
R1 = R2
V1/I1 = V2/I2
20 V/ (¾) A = 42 V/ I2
I2 = (¾) A x 42 V /20 V
I2 = 1,575 A.
Demikianlah penjelasana artikel yang berjudul wacana Hubungan Kuat Arus, Beda Potensial Dan Hambatan Listrik Beserta Contoh Soal Terlengkap. Semoga sanggup bermanfaat. Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi:
